Elektabilitas Pancani Gandrung Terendah, Intrik Politik Warnai Pilkada Bartim 2024

IMG-20240923-WA0016.jpg

Barito Timur – Pertarungan politik Pilkada 2024 di Kabupaten Barito Timur (Bartim) semakin memanas. Pada Senin (23/9/2024), Ketua Umum Kaharingan Institut Kalimantan Tengah, Wancino, menyampaikan pandangannya terkait dinamika Pilkada Bartim, khususnya mengenai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Pancani Gandrung, yang disebut tengah menghadapi tantangan berat dalam meningkatkan elektabilitasnya.

Wancino, yang dikenal sebagai tokoh muda Dayak dan aktif mengamati Pilkada Bartim, mengungkapkan bahwa Pancani Gandrung, yang diusung oleh tiga partai politik, berada di posisi terbawah dalam hasil voting yang dilakukan oleh lembaga survei Satu Kalteng periode 7-14 September 2024. Pancani hanya memperoleh 21 persen suara, tertinggal jauh dari pasangan Muhammad Yamin dan Adi Mula yang berada di posisi teratas.

“Tidak ada tendensius apapun terhadap Pancani Gandrung, saya hanya menyampaikan fakta dari hasil polling yang mencerminkan aspirasi masyarakat Bartim. Masyarakat membutuhkan pemimpin yang loyal, berkomitmen, dan mampu membawa Bartim ke arah yang lebih maju,” jelas Wancino.

Menurutnya, rendahnya elektabilitas Pancani Gandrung tidak terlepas dari berbagai pemberitaan negatif yang selama ini menyerangnya. Salah satunya terkait utang miliaran rupiah yang dikabarkan ia miliki sejak kontestasi Pilkada 2020. Selain itu, peristiwa perebutan kepemimpinan Dusmala yang menimbulkan kegaduhan juga disebut-sebut turut memengaruhi citranya di mata masyarakat Bartim.

“Track record politik Pancani yang penuh kontroversi menjadi penghalang besar bagi dirinya untuk bisa memenangkan Pilkada Bartim 2024. Publik Bartim tampaknya mulai kehilangan kepercayaan,” tambah Wancino.

Wancino juga menyoroti citra Pancani sebagai “politisi kutu loncat” yang kerap berpindah partai, dianggap tidak memiliki komitmen yang kuat dalam berpolitik. Hal ini, menurut Wancino, membuat Pancani kesulitan membangun kepercayaan di kalangan masyarakat Bartim.

“Bagaimana bisa memimpin Bartim jika memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) partai saja tidak mampu? Mungkin itulah yang menyebabkan masyarakat ragu untuk memilihnya,” tutup Wancino.

Seiring mendekati hari pemilihan, dinamika politik di Barito Timur diprediksi akan semakin menarik untuk diikuti. Para calon bupati dan wakil bupati diharapkan mampu bersaing secara sehat dan menawarkan program yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

scroll to top