Kodim Bojonegoro Bersama Gapoktan Gelar Gerakan Pengendalian OPT dan DPI di Sukosewu

Polish_20220127_134316758.jpg

BOJONEGORO, rublikanesia.com – Kegiatan Gerakan Pengendalian penanganan produksi tanaman pangan dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) Tahun 2022, oleh Babinsa Kodim 0813 Bojonegoro bersama Gapoktan Sumberjaya yang di laksanakan di desa Sumberjokidul Kec. Sukosewu, Kamis (27/01/2022).

Turut hadir dalam acara tersebut, Bpk Dr Muhammad  Takdir Mulyadi,M.M (Dirjen perlindungan Tanaman Pangan Kementerian RI), Dr.Ir Hadi Sulistiyo, M.Si,CIHCM (Kadin Pertanian dan ketahan pangan Jatim), Mayor Inf Putu Gede Widarta (Kasdim 0813/Bojonegoro), Helmy Elizabeth,SP.MM (Kadin Pertanian dan ketahan pangan Bojonegoro) dan Forkopimca Kecamatan Sukosewu.

Dalam sambutannya Dr. Muhammad  Takdir Mulyadi,M.M, menyampaikan beberapa program pengendalian hama dan tingginya harga pupuk.

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) menjadi salah satu faktor risiko dalam budidaya tanaman yang bisa menyebabkan kehilangan hasil.

“Program progam yang masih perlu kita dukung dalam penanganan hama wereng pada padi,  dengan obat yang ramah lingkungan. Perubahan waktu tanam
dan budidaya tanaman yang intensif dapat mendukung perkembangan OPT antara lain tikus, wereng batang cokelat (WBC), penggerek batang padi (PBP), tungro dan Bacterial Leaf Blight (BLB), serta kerdil rumput/kerdil” Ucapnya

“Saat ini harga pupuk masih tinggi sampai 2x lipat, dikarenakan bahan bahan pupuk masih import”, terangnya.

Helmy Elizabeth, SP. MM (Kadin Pertanian dan ketahan pangan Bojonegoro) menerangkan, Pemerintah pusat terus berupaya dalam pendampingan replikasi dalam pengembangan pupuk hayati. Perlindungan tanaman pangan akan menerapkan sistem pengamanan areal pertanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI melalui penerapan sistem Pengendalian Hama Terpadu dan adaptasi perubahan iklim.

“Gerakan pengendalian OPT merupakan langkah responsif yang dilakukan secara bersama sama untuk menurunkan populasi/serangan OPT di lapangan, khususnya pada komoditas padi dan jagung”, jelasnya

Kadin Pertanian mengucapkan terimakasih pada Kodim dan Gapoktan, ” Kami berterimakasih dengan kehadiran dan keikut sertaan Babinsa Kodim 0813 Bojonegoro dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Bojonegoro”, pungkasnya.

Mayor Ind Putu Gede Widarta (Kasdim 0813 Bojonegoro), Memberikan apresiasi kepada stakeholder pertanian pada kegiatan ini yang menjadi tugas bersama dengan mendampingi seluruh petani.

“Kodim 0813 Bojonegoro mendukung pemerintahan daerah dan pusat serta bersinergi dengan kementerian pertanian yang sudah MOU dengan TNI dalam pendampingan swasembada pangan di seluruh Indonesia”, tuturnya.

“TNI dimanapun berada selain menjalankan tugas tugas pokok, mampu mengawal petani menuju swasembada pangan, tentunya petani akan menjadi lebih baik, profesional, mampu membaca iklim/cuaca dan bisa menghasilkan panen” Imbuhnya.

Dalam Gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) merupakan upaya pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT dan diharapakan akan meningkatkan peran serta petani/masyarakat dalam upaya pengamanan produksi. (Jion/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

scroll to top