Bojonegoro, Rublikanesia.com – Melihat potensi lokal, yakni buah salak yang banyak tumbuh di desanya, membuat kreativitas Retno Wulansari tumbuh berkembang. Ia memanfaatkan buah salak menjadi produk olahan makanan dan minuman.
Buah Salak yang sebelumnya hanya dikonsumsi secara langsung, kini bisa dinikmati dalam berbagai bentuk. Wulan, begitu ia disapa, mampu menciptakan varian baru produk makanan dan minuman dari bahan dasar salak menjadi Kurma Salak, Kukis Salak, Madu Mongso Salak, Brownies Panggang Salak, Asinan Salak dan Minuman Setrup Salak.
Wulan menceritakan, pada tahun 2017 menjadi awal merintis usaha olahan makanan dengan membuka outlet Griya Shanum Pusat Oleh-oleh Salak Kampung Wedi Bojonegoro. Jerih payah dan kreativitas Wulan membuahkan hasil. Olahan makanan hasil kreativitas Wulan kemudian menjadi makanan khas Bojonegoro.
“Alhamdulillah, banyak pembeli yang tertarik untuk mencoba olahan makanan produk dari Griya Shanum,” ungkapnya.
Hingga kini, pemasaran produk Wulan telah merambah ke berbagai kota di Jawa Timur, bahkan luar Jawa dan luar negeri sedangkan untuk omsetnya sendiri perbulan mencapai 5 juta rupiah. Bahkan ia menuturkan sebelum pandemi omset perbulan mencapai 7 hingga 8 juta rupiah.
Untuk lebih mengenalkan produknya, Wulan kini telah bermitra dengan 9 toko pusat oleh-oleh di Bojonegoro. Bagi warga Bojonegoro yang menginginkan produk andalan Wulan dengan mudah juga bisa mendapatkan di outlet pusat oleh-oleh dan di dua supermarket di Bojonegoro.
Wulan juga menyampaikan warga Bojonegoro juga bisa membeli langsung di outlet Griya Shanum Pusat Oleh-oleh Salak Wedi yang berada di Jl. Raya Wedi No. 16 RT.01 RW.01 Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro (62181).
Hasil produk olahan makanan dan minuman Wulan memang segar dan menyehatkan. Selain buah salak yang memilki kandungan vitamin A dan C yang tinggi, proses pengelohannya juga higienis dengan memperhatikan komposisi sesuai arahan Dinas Kesehatan Bojonegoro.
“Sebagai pengusaha yang berdedikasi tinggi, kita selalu memperhatikan anjuran pemerintah dengan melengkapi usahanya dengan legalitas dan ketentuan yang berlaku. Griya Shanum telah mengantongi Izin PIRT dari Dinkes Bojonegoro, sertifikat Halal dari Kemenag, merk yang telah dipatenkan dan tentu saja Nomer Induk Usaha (NIB) dan NPWP telah melengkapi legalitas Griya Shanum,” terangnya.
Tidak heran jika Pemkab Bojonegoro banyak memberi penghargaan kepada entrepreneur muda ini, diantaranya adalah :
– Piagam penghargaan dari Bupati Bojonegoro sebagai Pelopor Pengovenan dengan media lampu dan memanfaatkan almari kayu bekas.
– Juara 1 UMKM berprestasi kategori makanan dan minuman tingkat kabupaten 2018, dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
– Juara 1 lomba cipta menu minuman khas Bojonegoro 2019. (Red)