Program Kampus Mengajar Masuk SD Negeri 1 Basungkai

IMG_20211208_100710.jpg

Kapuas,- Program Kampus Mengajar Angkatan 2 dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) hadir di SD Negeri 1 Basungkai, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas.

Selama lima bulan Para mahasiswa yang mengikuti program tersebut diajak untuk mengembangkan keterampilan diri di luar aktivitas perkuliahan guna membantu dan menginspirasi para murid sekolah dasar dan menengah di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar).

Dipilihnya SD Negeri 1 Basungkai Basarang Kabupaten Kapuas Kalteng ini menurut Rahma Cahyaningrum , Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang mengikuti program Kampus mengajar tersebut karena dinilai masuk kreteria yang dimaksud.

Ningrum, sapaan akrabnya, yang ditugaskan sejak 2 Agustus hingga 17 Desember 2021 menyebutkan bahwa Program ini nantinya akan dikonversikan ke beberapa mata kuliah, termasuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) UAD.

Dijelaskan selama penugasan, dirinya turut membantu kegiatan pendampingan belajar murid sekolah dasar yang difokuskan pada literasi dan numerasi, disertai juga kegiatan adaptasi teknologi dan administrasi sekolah.
“ Karena saya dari jurusan Sastra Inggris, maka salah satu ilmu yang dibagikan kepada siswa-siswi yang duduk dibangku kelas V adalah bahasa inggris melalui kegiatan English Class setiap hari sabtu,” ucapnya.

Untuk menarik antusiasme siswa, permainan berupa flash card, find the match, serta bernyanyi menjadi media yang dimanfaatkan dalam penyampaian materi. Proses tersebut nampak berhasil dilihat dari beberapa siswa yang mulai ingat kosakata Bahasa Inggris yang telah diajarkan selama beberapa minggu terakhir.

Ningrum mengungkapkan bahwa dirinya bersyukur dapat kesempatan ada dalam program Kampus mengajar angkatan 2 ini dapat menerapkan skil dan ilmunya kepada siswa siswi Sekolah Dasar dan untuk bisa terpilih harus melewati seleksi yang cukup ketat.
Program ini menurutnya mampu membantu pihak sekolah dalam mendampingi siswa yang sebelumnya masih terkendala dalam berhitung dan membaca.

Ditambahkannya program ini meliputi pembelajaran literasi dan numerasi, Kegiatan adaptasi teknologi, seperti pengenalan aplikasi Google Classroom, Kegiatan administrasi sekolah, seperti pengisian data siswa, pembuatan pojok baca serta Kegiatan keilmuan lain, seperti English Class.
(Fen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

scroll to top