BOJONEGORO, rublikanesia.com – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus berupaya menekan tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD). Yakni dengan terus mengimbau warga untuk pemberantasan sarang nyamuk dengan tuntas.
Kasus DBD menjadi perhatian serius Pemkab Bojonegoro. Data di Dinkes, per Januari 2022, tercatat ada 112 kasus DBD.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bojonegoro Whenny Dyah Prajanti menjelaskan, sejak pertengahan Oktober tahun lalu kasus DBD mulai tampak peningkatan penularannya. Sedang puncaknya di Desember dan Januari 2022 ini. Untuk itu, Whenny mengimbau seluruh masyarakat Bojonegoro untuk bergerak bersama, memberantas sarang nyamuk sebagai satu-satunya cara pencegahan DBD.
“Fogging tidak bisa membunuh jentik dan telur nyamuk, sehingga hanya PSN atau pemberantasan sarang nyamuk seminggu sekali dan serentak saja yang bisa mencegah penularan DBD,” tegasnya Kamis (27/1/2022).
Sebagai langkah untuk mengatasi penyebaran nyamuk Aedes Aegypti di rumah, lanjut Whenny, masyarakat diimbau melakukan langkah 3M Plus. Antara lain, menutup dengan rapat tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk, memanfaatkan semua media atau barang yang tidak digunakan seperti kaleng, ban bekas, batok kelapa, plastik, tempat makan hewan peliharaan, vas bunga, dan talang air yang tidak mengalir.
“Juga menguras bak mandi dan membersihkan dengan disikat agar telur nyamuk yang menempel bisa mati. Ditambah hindari gigitan nyamuk dengan repellen (lotion anti nyamuk),” pungkasnya. (Jion/red)