PALANGKA RAYA-Team Rescue Damkar menindak lanjuti laporan Bapak Hendro di Jalan Patin ada ular piton yang masuk ke kandang ayamnya.
Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi Penyelamatan Bidang Penyelamatan Sucipto mengatakan, bahwa pelapor atas nama Hendro warga di Jalan Patin ini sudah sering di masuki ular piton dan ini kali yang ke 3 ular piton selalu masuk kekandang ayam miliknya.
“Pada saat itu malam hari Hendro mendengar lagi suara gaduh di sekitar kandang ayam miliknya lalu ia bergegas beranjak dari tempat tidurnya langsung menuju lokasi suara gaduh ternyata semakin dekat semakin jelas suara ada pada sekitar kandang ayam miliknya,”ucapnya, Rabu (23/8/2023).
Setelah melihat sekeliling kandang dilihat secara jelas oleh bapah Hendro ternyata di dalam kandang ayam terlihat ada ular piton lagi membelit ayam peliharaanya, karena ular piton merasa seperti tidak nyaman dengan kedatangan pemilik ayam dan juga adanya cahaya senter yang mebuat si ular juga merasa takut.
“Karena merasa takut ular piton yang sempat terlihat pelan-pelan bergeser tempat menghindar mengarah ke bawah lantai pangung serambi belakang rumahnya, karena
merasa kurang berani bertindak sendiri untuk mengamankan ular piton yang berukuran 3,5 meter dengan maka pemilik kandang harus menelpon Rescue Damkar,”tambahnya.
Melalui Call Center 112, yang mana kejadian itu saat dini hari pukul 01.30 Wib, Team Rescue Damkar segera berangkat dengan unit armada Rescue serta peralatan juga awak yang bertugas saat malam itu, sekitar 15 menit Team Reacue Damkar sudah berada di lokasi pelapor.
“Setelah tiba pemilik kandang langsung menunjukan lokasi ular bersembunyi disamping balok kayu tongkat dapur panggung dan di bawah lantai, secara hati-hati dan perlahan Team Rescue mendekati sang pemangsa ayam ular piton lumayan besar agar tidak merasa gaduh dan ular piton tidak lari,”lanjutnya.
Kemudian Team Rescue Damkar mendekati dengan mengunakan alat tongkat penjepit khusus untuk menghindari serangan mendadak dari sang ular piton pemangsa ayam.
“Akhirnya ular piton dapat dievakuasi dan nantinya akan di lepas liarkan ke lokasi yang jauh dari pemukiman warga masyarakat agar dapat hidup di alam bebas yang sebenarnya,”ungkapnya.
