GAPKI Sebagai wadah bagi anggota/perusahaan untuk memantapkan peran optimal terhadap usaha industri kelapa sawit

IMG-20230615-WA0014.jpg

Palangka Raya-Musyawarah Cabang V Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalteng Tahun 2023, secara resmi dibuka.

Kegiatan yang dilaksanakan di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, secara resmi dibuka langsung oleh wakil gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo, Kamis (15/6/2023).

Dalam sambutannya Wakil Gubernur H Edy Pratowo mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dengan terlaksananya kegiatan ini, yang mana kegiatan ini sebagai salah satu upaya memantapkan peran organisasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) sebagai wadah bagi anggota/perusahaan untuk memantapkan perannya yang optimal terhadap usaha industri kelapa sawit khususnya di Kalimantan Tengah.

“Seperti diketahui bahwa Provinsi Kalimantan Tengah memiliki luas wilayah 153ribu km² atau jauh lebih luas dibandingkan Pulau Jawa, dengan berbagai potensi Sumber Daya Alam (SDA) di dalamnya, termasuk lahan usaha perkebunan industri kelapa sawit yang dimiliki dan dikelola oleh para pengusaha/investor koperasi/kelompok pekebun, pekebun swadaya mandiri dan kebun kemitraan/eks plasma dengan perusahaan kelapa sawit,”ucapnya.

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas riil yang strategis, yang memiliki kebermanfaatan luas terhadap kegiatan masyarakat, perekonomian, sosial, dan lingkungan.

“Namun demikian, dalam perkembangannya sering kali menimbulkan pro dan kontra, akan tetapi pengalaman menunjukan bahwa usaha ini tetap berjalan bahkan berkembang, melalui program-program keberlanjutan yang dilaksanakan oleh berbagai pihak/stakeholders dalam upaya menata dan mengelola perkebunan sawit,”tambahnya.

Selaras dengan tema dalam kegiatan ini, yaitu “GAPKI Siap Bersinergi Dalam Mewujudkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Melalui Pola Kemitraan Menuju Kalteng BERKAH”.

“Perlu diketahui juga kondisi kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Tengah sebagai berikut: 1Data perijinan (Izin Lokasi) Perkebunan Besar Swasta (PBS) sebanyak 295 unit dengan luas lahan 3,2 juta Ha. Namun PBS yang ada sudah operasional 197 unit dengan luas lahan 2,3 juta Ha (kelapa sawit 191 unit) dan belum operasional 98 unit dengan luas lahan 950ribu Ha. 2. Data kebun sawit tahun 2022: Luas kebun tertanam : 1,9 juta Ha; PBS/Inti : 1,4 juta; Eks plasma/kemitraan : 214 ribu; Swadaya : 314 ribu; Produksi CPO (M. sawit kasar) : 6,7 juta ton; Produksi kernel : 858 ribu ton; Produksi PKO : 140 ribu ton; Pabrik minyak goreng : 2 unit (748 ribu ton/tahun),”lanjutnya.

Dengan melihat potensi dan fakta yang ada di lapangan, perkebunan kelapa sawit wilayah Kalimantan Tengah masih sangat terbatas dalam menghasilkan produk turunan CPO dan penyerapan tenaga kerja, Hal ini menjadi tujuan dan program kita bersama kedepannya.

“Selain itu saya berharap kepada para pengurus GAPKI Cabang Kalimantan Tengah yang terpilih nanti dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut mohon dukungan dan kesepahaman bersama antar pusat dan daerah untuk memanfaatkan dan mendorong reliasasi alokasi Dana Bagi Hasil Sawit (DBH-Sawit) yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk peningkatan penanganan aspek kesehatan, aspek pendidikan dan aspek infrastruktur (jalan, jembatan, pelabuhan, dan lainnya), Para PBS memperhatikan aspek kemitraan dan pembedayaan masyarakat sekitar areal perkebunan, dengan mengoptimalkan pelaksanaan program pemerintah yang telah ditetapkan, Menjadi perusahaan mitra dari program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR); Penyelesaian lahan-lahan/kebun sawit milik PBS, koperasi/kelompok, kebun swadaya yang terindikasi kawasan hutan, Penyelesaian konflik lahan/kebun atau masyarakat yang saling menguntungkan dengan mengedepankan mufakat musyawarah, Peduli terhadap bencana alam yang terjadi di Kalimantan Tengah dan daerah-daerah sekitar perusahaan misalnya banjir, karhutla, angin-topan maupun bencana lainnya,”tuturnya.

Sementara itu, Plt. Ketua GAPKI Cabang Kalteng Rizky Djaya D menyampaikan peran perkebunan khususnya kelapa sawit bagi Pemerintah adalah salah satu kontribusi yang sangat mendukung berdirinya wilayah-wilayah dari masing-masing kabupaten yang ada di jajaran provinsi.

“GAPKI harus bersama-sama memperjuangkan segala sesuatunya untuk bermusyawarah dan mufakat agar mencapai tujuan menghijaukan Republik ini dengan hasil yang luar biasa. Kita tetap berdoa bersama agar Kalimantan Tengah tetap nomor satu penghasil kontribusi perkebunan sawit,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum GAPKI Pusat Eddy Martono mengungkapkan musyawarah ini diadakan setiap lima tahun sekali sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang sudah disepakati bersama.

“Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik dan saya yakin musyawarah ini akan menghasilkan pengurus-pengurus ketua yang tangguh, demi sawit di Kalimantan Tengah dan sawit Indonesia,”ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

scroll to top