Potensi dan peluang daerah harus dapat selaras dengan sektor yang akan menjadi Penanaman Modal

20230615_085531-scaled.jpg

PALANGKA RAYA-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Awal Penyediaan Peta Potensi dan Peluang Usaha Provinsi Kalteng Tahun Anggaran 2023.

Adapun kegiatan dilaksanakan bertempat di Ballroom Hotel Aquarius, Palangka Raya pada Kamis (15/6/2023) Pagi.

Dalam laporannya, Kepala DPMPTSP Provinsi Kalteng Sutoyo menyampaikan kegiatan rapat awal ini bertujuan untuk memfasilitasi dan koordinasi dalam rangka penyediaan peta potensi dan peluang usaha di Provinsi Kalteng antara tim tenaga ahli konsultan dan Pemerintah Daerah.

“Kegiatan ini juga memberikan gambaran dan informasi serta gambaran umum mengenai rencana kerja, terutama hal-hal yang diperlukan dan yang akan dipersiapkan dalam penyediaan peta potensi dan peluang usaha di Provinsi Kalteng,” ucapnya.

Lanjutnya, untuk locus pada kegiatan ini diantaranya Kabupaten Kapuas, Murung Raya, Sukamara, Barito Utara dan Barito Selatan. Adapun rapat awal ini menjadi bagian dari work plan yang nantinya akan berlanjut dengan rapat akhir sebagai finalisasinya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng H. Nuryakin dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa penanaman modal sangat penting dalam pembangunan suatu daerah.

“Oleh karenanya Provinsi Kalteng harus mempunyai peta yang memberikan informasi tentang statistik potensi dan peluang ekonomi, sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi para stakeholder yang membutuhkan,” ucap Sekda.

Lanjutnya, peta potensi dan peluang daerah harusnya dapat selaras dengan sektor yang akan menjadi Penanaman Modal. Selain itu data yang dimiliki juga harus sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing di Provinsi Kalteng.

Selain itu, dia juga menekankan agar setiap investasi atau penanaman modal di Kalteng, dapat lebih memperhatikan kondisi lingkungan di sekitarnya. Yang artinya kondisi atau keberlanjutan lingkungan yang baik diharapkan menjadi salah satu hal yang jangan sampai disepelekan.

“Kita bicara salah satunya sektor perkebunan, misalnya ada kebun seluas 20.000 hektar. Nah kita harus perhitungkan juga sumber air yang ada di daerah tersebut, bagaimana dalam 100 tahun kedepan. Jadi generasi masa depan di Kalteng harus juga kita pikirkan juga,” tutur Sekda.

Oleh karena itu dia berharap koordinasi dan sinergi antara stakeholder terkait, dapat terjalin melalui kegiatan ini. Sehingga apa yang menjadi output kegiatan, dapat benar-benar menjadi salah satu hasil yang diharapkan dalam penyediaan peta peluang dan potensi usaha di Kalteng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

scroll to top