PALANGKA RAYA – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan kegiatan
Forum PTSP se-Kalteng di Loca Hotel jalan RTA Milono Kota Palangka Raya, Rabu (31/5/2023).
Kepala DPMPTSP Kalteng, Sutoyo dalam laporannya pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa maksud dari Kegiatan Forum PTSP se-Kalimantan Tengah ini adalah sebagai forum komunikasi dan diskusi terhadap berbagai permasalahan penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu khusunya pelayanan perizinan berusaha dan non perizinan di Kalimantan Tengah, karena dalam kegiatan ini melibatkan beberapa pihak yang berkepentingan dan memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama.
“Tujuan kegiatan ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan dimaksud dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik terhadap pelaku usaha yang akan berinvestasi serta adanya sinergitas antar Perangkat Daerah yang terkait dalam menyelenggarakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada DPMPTSP baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota,” katanya.
Adapun narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut diantaranya dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah Palangka Raya, Doni Sri Putra, Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan KLHK, Rio Samuel Oktavianus dan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Fransisca Weni Tyas.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kalteng, H. Nuryakin saat diwawancarai oleh sejumlah media usai kegiatan mengatakan, melalui forum PTSP yang dilaksanakan tersebut diharapkan dapat menemukan solusi dari kendala mengenai investasi dan pelayanan.
“Kita berharap bahwa disinilah forumnya, ini adalah wadah untuk kita berdiskusi agar dapat menemukan solusi pelayanan investasi agar pelayanan bisa lebih cepat, tepat dan efektif,” ujar Sekda.
Selain itu, Sekda Nuryakin menyebut bahwa sejauh ini kondisi investasi di Kalimantan Tengah terus meningkat. Baik itu investasi pada bidang Sumber Daya Alam (SDA) begitu juga dengan investasi di bidang Perkebunan dan Kehutanan.
“Dan alangkah baiknya investasi ini jangan menghambat atau merusak lingkungan, kemudian tata ruang kita juga harus diselesaikan. Intinya investasi harus tetap berjalan, tetapi yang lebih penting itu adalah bagaimana kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” ungkapnya.
Sekda Nuryakin juga menyampaikan bahwa kegiatan semacam Kalteng Expo hingga Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) yang belum lama ini telah digelar juga memberikan dampak yang baik bagi sektor investasi.
“Disitukan ada promosi-promosi dan pelayanan, dari Kalteng Expo dan kegiatan karnaval budaya itukan memberikan gambaran kepada orang luar sana bahwa Kalteng siap melakukan investasi,” demikian Nuryakin.