Rublikanesia – Bukittinggi – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Barat bersama Bawaslu Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat, telah menggelar pelatihan kehumasan untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman isu negatif yang dapat muncul menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, di The Balcon Hotel Bukittinggi, Senin. (2/9/2024). Dalam pelatihan ini, pemaparan materi fokus pada tantangan dan strategi menghadapi isu-isu sensitif seperti, Ras, agama dan kesehatan, serta penyebaran berita hoaks yang marak di media sosial.
Muhamad Khadafi selaku Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi masyarakat dan Hubungan masyarakat Bawaslu Provinsi Sumatera Barat menekankan bahwa Humas merupakan corong atau vokalis dalam menyajikan informasi kepada publik, sehingga semua masyarakat dapat menikmati dan memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
” Humas mesti menjadi vocalistnya Bawaslu untuk menyajikan semua informasi itu secara terbuka dan tanpa mengaburkan apapun hasil pengawasan, Pencegahan dan penindakan di setiap tahapan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 ini ” ungkap Khadafi dengan semangat.
Pilkada 2024 akan menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, namun di balik antusiasme tersebut, terdapat risiko besar terkait dengan disinformasi. Data menunjukkan bahwa penyebaran hoaks selama Pilkada 2024 dapat meningkat, terutama seiring dengan banyaknya informasi yang beredar di platform media sosial. Berita-berita palsu ini bisa mempengaruhi opini publik dan merusak reputasi calon pemimpin daerah.
Generasi Z, yang merupakan kelompok usia produktif dan aktif dalam penggunaan media sosial, menjadi sangat rentan terhadap informasi yang tidak akurat. Kebiasaan mereka dalam mengonsumsi berita melalui platform digital membuat mereka lebih mudah terpapar hoaks. Penelitian menunjukkan bahwa banyak orang yang mudah percaya pada hoaks karena kurangnya keterampilan literasi media serta kecenderungan untuk mempercayai informasi yang sesuai dengan pandangan mereka sendiri.
Dalam konteks ini, Bawaslu mengingatkan semua pihak untuk lebih waspada dan kritis dalam menyikapi informasi yang beredar. Salah satu strategi yang diusung dalam pelatihan adalah pengelolaan pemberitaan positif. Melalui siaran pers dan konferensi pers, Bawaslu berupaya untuk menjalin hubungan yang baik dengan jurnalis dan media. Kerjasama ini penting untuk memastikan bahwa pemberitaan yang disampaikan kepada publik adalah akurat dan faktual.
Dalam menghadapi isu-isu negatif, Bawaslu mendorong pentingnya pemberitaan berimbang. Pemberitaan yang tidak hanya berfokus pada isu-isu sensasional, tetapi juga menyediakan informasi yang jelas dan faktual. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh gambaran yang utuh dan tidak terjebak dalam arus informasi yang menyesatkan.
Muhamad Khadafi menambahkan perlunya pendidikan literasi media bagi masyarakat, terutama bagi generasi muda. Program ini diharapkan bisa meningkatkan pemahaman mereka tentang cara mengidentifikasi berita hoaks serta memahami dampak negatif dari penyebaran informasi yang tidak benar. Dengan memiliki kemampuan untuk menyaring informasi, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Pelatihan kehumasan yang diadakan juga merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan Bawaslu dalam menghadapi tantangan Pilkada 2024. Melalui pelatihan ini, para pengawas pemilu dilatih untuk mengelola komunikasi dengan baik dan efektif, sehingga dapat merespons isu-isu yang muncul dengan cepat dan tepat. Kemampuan ini sangat penting, terutama saat isu-isu sensitif yang berkaitan dengan agama dan kesehatan bisa memicu ketegangan di masyarakat.
Ancaman hoaks tidak hanya merugikan individu yang menjadi sasaran, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas sosial dan politik. Oleh karena itu, sinergi antara Bawaslu, media, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif menjelang Pilkada 2024. Bawaslu akan terus berkomitmen dalam mengawal pemilu yang adil dan bersih dengan mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses.
Sebagai penutup, Bawaslu mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga integritas Pilkada 2024. “Mari kita ciptakan suasana pemilu yang damai dan bermartabat dengan melawan segala bentuk disinformasi dan berita hoaks. Dengan kesadaran kolektif, kita bisa memastikan bahwa suara rakyat akan terdengar jelas dan tidak tertutupi oleh isu-isu negatif yang merusak.” ucap khadafi.
Ia juga menghimbau, kepada seluruh warga Sumatera Barat, mari kita tingkatkan kewaspadaan dan saling mengingatkan untuk tidak terjebak dalam isu-isu yang menyesatkan. Ingatlah bahwa pemilihan umum adalah hak kita sebagai warga negara, dan informasi yang kita terima haruslah akurat serta dapat dipertanggungjawabkan. Bersama, kita bisa membangun masa depan yang lebih baik melalui pemilu yang jujur dan adil.